Wednesday, March 2, 2011

Jangan Pernah Putus Asa Mencintai Republik

"Jangan pernah putus asa mencintai republik…" Paling tidak kalimat ungkapan dari Ibu Sri Mulyani itulah yang masih terngiang-ngiang di telinga saya untuk terus menuangkan apa yang saya mampu. Memang, sebenarnya saya rasakan kehidupan kini sangatlah berat. Pasalnya, di tengah menjulang tingginya kebutuhan pokok manusia Indonesia, masyarakat dipusingkan pula oleh berbagai masalah politik dalam negeri, yang tentunya berimbas kepada kehidupan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat sering terjadinya perseteruan antara partai politik di kursi Dewan Terhormat, yang ide awalnya mendaulat atau didaulat sebagai perwakilan rakyat. Anehnya, mereka yang menjadi perwakilan itu saling sibuk memikirkan kelanggengan dirinya dan partainya, bukan memikirkan tentang kehidupan masyarakat. Mereka saling ribut tentang pemberantasan korupsi, mafia pajak, PSSI, dan koalisi, lalu kapan memikirkan rakyatnya yang sedang kelaparan?
Akhir-akhir ini saya mulai pesimis akan keberadaan para pengurus bangsa yang konon sebagai pengayom, pelindung, dan mewakili rakyatnya saat terjadi permasalahan di tengah masyarakat yang hampir kurang gizi. Akhir-akhir ini juga saya mulai pesimis akan kelangsungan kehidupan saya di bumi Indonesia ini. Terkadang saya suka tertawa sendiri jika ada siaran ataupun acara di televisi yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan kekayaan alamnya, dalam kenyataannya masyarakat banyak yang miskin dan tidak dapat menikmati kekayaan negara ini. Atau mungkin saja perkataan negara Indonesia adalah sebagai negara yang kaya akan sumberdaya alam?! Tetapi, makna sebenarnya adalah Negara Indonesia itu kaya akan warganya yang miskin, kaya korupsi, kolusi, dan maraknya penjahat berdasi yang dapat memutar balik kebenaran....."Achhh," Lagi-lagi, saya teringat ucapan, "Jangan pernah putus asa mencintai republik ini".

No comments: