Thursday, March 10, 2011

Silaturahmi Tidak Mengenal Pepatah: “Karena Nila setitik, Rusak Susu Sebelanga”


oleh: Udi Sukrama

Kita sering mendengar pepatah yang menyatakan “Karena nila setitik, rusak susu sebelanga”, artinya hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya, tetapi dapat menjadi persoalan besar dan membuat kacau atau berantakan. Contohnya, kesalahan satu orang dalam sebuah kelompok dapat menjatuhkan kekompakan seluruh angota kelompok lainnya atau kesalahan antarpribadi maka dapat merusak kekompakan sebuah kelompok. Pepatah ini tidak selamanya berlaku. Jika kita menerapkan pepatah ini pada semua hal, justru akan merugikan kita. Oleh karena itu, kita perlu berpikir jernih dalam memandang suatu hal, tidak menyamaratakan semua masalah, atau mengambil mudahnya saja.
Kadang, banyak orang menilai orang lain atau kelompok lain dengan cara generalisasi. Saat sekali melakukan kesalahan atau segelintir orang melakukan kesalahan, langsung dianggap semuanya salah. Misalnya, jika dahulunya pernah terjadi konflik dengan tetangga atau mantan pacar maka selamanya tidak akan mau bertemu bahkan berbicara. Padahal, mungkin hanya terjadi sedikit permasalahan yang mudah untuk diselesaikan jika saling bersilaturahmi dan saling menyadari bahwa jodoh ditentukan oleh Allah SWT.
Contoh lainnya, jika seorang suami/istri selalu mencurigai istrinya walaupun sudah izin untuk bertemu teman-temannya, namun tetap saja sang suami/istri selalu menuduh yang berbuat yang tidak-tidak. Padahal, hal ini bukanlah suatu masalah yang besar jika dilandasi saling percaya satu sama lain. Jika kita mengetahui bahwa pasangan (suami/istri) pencemburu, tidak ada salahnya untuk mengajaknya di setiap kegiatan. Misalnya, jika suami/istrinya ada kegiatan reuni alumni sekolah dengan teman-temannya, jika suami/istrinya pencemburu maka sang suami/istri dapat mengajak pergi bersama mengikuti acara tersebut. Dengan demikian, suamu/istri dapat mengenal teman/rekan mereka dalam kerangka “Silaturahmi”.
Contoh masalah-masalah tadi pada akhirnya tidak akan ada titik temu dan tak berujung jika kita menerapkan pepatah: “Karena Nila Setitik maka Rusak Susu Sebelanga.. Padahal, kita ini kelompok manusia, bukan kelompok Malaikat yang bebas kesalahan. Janganlah kita menjadi orang yang berpikiran picik, yang seolah tidak pernah melakukan kesalahan atau kekhilafan. Lebih baik baik kita mngikat tali silaturahmi dan silaturahmi tidak mengenal dan menerapkan pepatah tersebut. “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya, ditangguhkan ajalnya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”.

No comments: