Tuesday, September 21, 2010

Niatnya yang Terpenting

Kalau dihitung, kira kira 9 tahun lebih saya tinggal berjauhan dengan keluarga, keluarga tinggal di Jakarta sedangkan saya bekerja di daerah Bandung. Wah, kalau bukan urusan dapur sih amit-amit saya mau berjauhan dengan keluarga. Cuma satu motivasinya, yakni walaupun bekerja di tempat yang jauh dari keluarga, tetapi yang penting swasembada pangan lancar "Ree!". Artinya, kebutuhan pangan keluarga minimal tercukupi. Memang saya sudah pernah, mencoba mencari pekerjaan di Jakarta, bahkan sudah diterima bekerja. Akan tetapi, entah kenapa terasa tidak cocok di hati. Selain itu, berwirausaha juga pernah digeluti hingga berakhir punya hutang di mana-mana karena bermodal berhutang. Mungkin jalan hidup saya harus seperti ini dahulu, siapa tahu nanti happy ending-nya ada keajaiban hingga dapat berkumpul dengan keluarga lagi.

Kata orang, berpisah dengan keluarga berat sekali. Pada awalnya memang saya merasakan seperti itu, tapi lama-kelamaan terbiasa juga. Bahkan, ke istri dan anak, saya pernah bilang bahwa: “Anggap saja saya ini seorang tentara yang ditugaskan ke suatu pulau atau daerah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun”. Untungnya keluarga, terutama isteri mengerti atas ucapanku. Selain itu, saya juga sering berkata kepada isteri bahwa dalam pernikahan itu niat yang dibangun adalah kasih sayang, kepercayaan, dan ibadah, bukanlah material dan keberdaan fisik (berbicaranya udah kayak ahli agama aja).

Dalam kegiatan sehari-hari, saya sudah terbiasa sendiri. Terbiasa untuk makan sendiri, nyuci-nyuci sendiri, tidur-tidur sendiri (lha, kok kayak lagu dangdut…he he he). Sampai pernah beberapa kali teman sekantor ataupun teman di Jakarta bertanya dengan pertanyaan yang hampir serupa: “Kok, bisa sih berjauhan dengan keluarga?” “Apa sih rahasianya bisa tidak selingkuh?” “Memangnya laki-laki bisa gitu menahan hasrat kepingin begituan?” Saya hanya tersenyum mendengarkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Ada juga orangyang sudah lupa akan pertanyaannya yang tidak saya jawab, ada juga orang yang masih penasaran hingga saat ini karena pertanyaannya tidak terjawab. Bahkan, ada juga orang berbisik-bisik, Jangan-jangan dia Gay, jadi punya isteri cuma memperoleh pengakuan lelaki sejati aja”. “Jangan-jangan dia di Bandung punya cewek atau istri simpanan, you know-lah Bandung! Yang deket keluarganya aja bisa selingkuh bahkan sampai punya anak, gimana yang berjauhan sangat lama?“ Hati kecil saya terkadang tertawa jika mendengar perkataan-perkataan seperti itu. Hal yang perlu diketahui bahwa saya juga masih manusia, yang punya hasrat untuk tidur bersama wanita. Namun, apakah itu tujuan saya mencari nafkah ke Bandung?
Suatu hari, saya membuka sebuah situs jejaring sosial berinisial “FB”, saat itu saya ber-online ria dengan seorang teman wanita bernama Murni yang berada di Jakarta. Setelah chatting ngaler-ngidul dari masalah kecopetan hingga acara kumpul hallal bihallal, tetapi tiba-tiba ia nyeletuk berkata seperti teman yang lainnya:
…………….
11. 52 Murni
Kang udi, koq bisa sich jauh2an ma istri?
11. 52 Saya
Ya bisalah, yang penting niatnya…..
11. 52 Murni
Emang bisa gitu menahan hasrat?
11. 52 Saya
Ya dibisa-bisain, anggap aja kita kayak anak kecil yang ga tau hasrat begituan.
11. 53 Murni
Yang deket aja masih bisa selingkuh, gmana yg jauh. Banyaklah abang2 kita yg kayak gitu sampe pisahaan….
11. 53 Saya
Emangnya jauh deket bisa jadi patokan apa?
11. 53 Murni
Tapi khan lebih baik deket. Kalo jauh mungkin aja bisa selingkuh..
11. 54 Saya
Emang sih…. Tapi khan tujuan kerja jauh juga niatnya buat keluarga
11. 52 Murni
Bener juga sih…
…………………..

Kemudian, topik pembicaraan kami pun berganti tentang kegiatan pertemuan dengan kawan-kawan lainnya. Kami pun menyudahi percakapan tersebut karena jam istirahat sudah usai. Namun, ada hal yang belum sempat saya ungkapkan menyangkut pembicaraan hal pribadi tadi, yakni hal yang membuat suatu keluarga merasa berjauhan itu jika ada suami dan isteri tinggal bersama, tapi sering bertengkar karena saling mencurigai dan tidak merasa saling memiliki. Secara fisik mereka berdekatan, namun mereka sebenarnya mulai saling menjauh karena emosi.

No comments: